1. Sebuah bus yang penuh dengan muatan penumpang sedang melaju dengan
cepat menelusuri jalanan yang menurun, ada seseorang yang mengejar bus ini dari
belakang. Seorang penumpang menjengukkan kepala keluar jendala bus dan berkata
dengan orang yang mengejar bus, “Hai kawan! Sudahlah Anda tak mungkin bisa
mengejar!” “Saya harus mengejar dia…” Dengan nafas tersenggal-senggal dia
menjawab, “Saya adalah pengemudi dari bus ini!”
Ada sebagian orang harus berusaha keras dengan sangat serius, jika
tidak demikian, maka akibatnya akan sangat tragis! Namun juga dikarenakan harus
menghadapi dengan sekuat tenaga, maka kemampuan yang masih terpendam dan
sifat-sifat khusus yang tidak diketahui oleh orang lain selama ini akan
sepenuhnya muncul keluar.
2. Zhang San
sedang mengemudikan mobil berjalan di jalan pegunungan, ketika dengan santai
menikmati pemandangan yang indah, mendadak dari arah depan datang sebuah truk
barang. Si sopir truk membuka jendela dan berteriak dengan keras, “Babi!”
Mendengar suara ini Zhang San menjadi emosi, dia juga membuka jendela memaki,
“Kamu sendiri yang babi!” Baru saja selesai memaki, dia telah bertabrakan
dengan gerombolan babi yang sedang menyeberangi jalan.
Jangan salah tafsir maksud kebaikan dari orang lain, hal tersebut
akan menyebabkan kerugian Anda, juga membuat orang lain terhina.
3.
Seorang bocah kecil bertanya kepada ayahnya, “Apakah menjadi
seorang ayah akan selalu mengetahui lebih banyak dari pada anaknya?”
Ayahnya
menjawab, “Sudah tentu!”
“Siapa
yang menemukan listrik?”
“Edison.”
“Kalau begitu
mengapa bukan ayah Edison yang menemukan listrik?”
Pakar acapkali adalah kerangka kosong yang tidak teruji,
lebih-lebih pada zaman pluralis terbuka sekarang ini.
4.
Murid kelas 3 SD yang sama, mereka memiliki cita-cita yang sama
pula yaitu menjadi badut. Guru dari Tiongkok pasti mencela, “Tidak mempunyai
cita-cita yang luhur, anak yang tidak bisa dibina!”Sedangkan guru dari Barat
akan bilang, “Semoga Anda membawakan kecerian bagi seluruh dunia!”
Kita sebagai angkatan tua, bukan hanya lebih banyak menuntut
daripada memberi semangat, malahan sering membatasi definisi keberhasilan
dengan arti yang sempit.
5.
Istri sedang memasak di dapur. Suami yang berada di sampingnya
mengoceh tak berkesudahan, “Pelan sedikit, hati-hati! Apinya terlalu besar.
Ikannya cepat dibalik, minyaknya terlalu banyak!”
Istrinya
secara spontan menjawab, “Saya mengerti bagaimana cara memasak sayur.” Suaminya
dengan tenang menjawab, “Saya hanya ingin dirimu mengerti bagaimana perasaan
saya … saat saya sedang mengemudikan mobil, engkau yang berada disamping
mengoceh tak ada hentinya.”
Belajar memberi kelonggaran kepada orang lain itu tidak sulit,
asalkan Anda mau dengan serius berdiri di sudut dan pandangan orang lain
melihat suatu masalah.
6.
Ada dua orang, bapak dan anaknya melihat sebuah mobil impor yang
sangat mewah. Dengan nada yang tidak pantas si anak berkata kepada ayahnya,
“Orang yang duduk dalam mobil jenis ini, pastilah orang yang berpengetahuan
sangat minim!” Ayahnya lalu mejawab secara sepintas lalu, “Orang yang
mengucapkan kata-kata semacam ini, dalam sakunya pasti tidak ada duit!”
Bagaimana pandangan Anda mengenai masalah ini, apakah juga
mencerminkan sikap sebenarnya dalam hati Anda?
7.
Si A : “Tetangga yang baru pindah itu sungguh jahat, kemarin
tengah malam dia datang ke rumah saya dan terus menerus menekan bel di rumah
saya.”
Si B :
“Memang sungguh jahat! Adakah Anda segera melapor polisi?”
Si A :
“Tidak. Saya menganggap mereka orang gila, yang terus menerus meniup terompet
kecil saya.”
Semua kejadian pasti ada sebabnya, jika sebelumnya kita bisa
melihat kekurangan kita sendiri, maka jawabannya pasti berbeda.
8.
Ada dua grup pariwisata yang pergi bertamasya ke pulau Yi Do di
Jepang. Kondisi jalannya sangat buruk, sepanjang jalan terdapat banyak lubang.
Salah satu pemandu berulang-ulang mengatakan keadaan jalannya persis seperti
orang yang jerawatan. Sedangkan pemandu yang satunya lagi berbicara kepada para
turisnya dengan nada puitis, “Yang kita lalui sekarang ini adalah jalan
protokol ternama di Yi Do yang bernama jalan berdekik yang mempesona.” Walaupun
keadaannya sama, namun pikiran yang berbeda akan menimbulkan sikap yang berbeda
pula.
Pikiran adalah suatu hal yang sangat menakjubkan, bagaimana
berpikir, keputusan berada di tangan Anda.
9.
Setelah makan malam, seorang ibu dan putrinya bersama-sama mencuci
mangkuk dan piring, sedangkan ayah dan putranya menonton TV di ruang tamu.
Mendadak, dari arah dapur terdengar suara piring yang pecah, kemudian sunyi
senyap. Si putra memandang ke arah ayahnya dan berkata, “Pasti ibu yang
memecahkan piring itu.” “Bagaimana kamu tahu?” kata si Ayah. “Karena tak
terdengar suara dia memarahi orang lain.”
Kita semua sudah terbiasa menggunakan standar yang berbeda melihat
orang lain dan memandang diri sendiri, sehingga acapkali kita menuntut orang
lain dengan serius, tetapi memperlakukan diri sendiri dengan penuh toleran.
10.Ketika mandi Toto kurang
hati-hati telah menelan sebongkah kecil sabun, ibunya dengan gugup menelpon
dokter rumah tangga minta pertolongan. Dokter berkata, “Sekarang ini saya masih
ada beberapa pasien, mungkin setengah jam kemudian saya baru bisa datang ke
sana.” Ibu Toto bertanya, “Sebelum Anda datang, apa yang harus saya lakukan?
Dokter itu menjawab, “Berikan Toto secangkir air putih untuk diminum, kemudian
melompat-lompat sekuat tenaga, maka Anda bisa menyuruh Toto meniupkan gelembung
busa dari mulut untuk menghabiskan waktu.”
Jika peristiwa sudah terjadi, mengapa tidak dihadapi dengan tenang
dan yakin. Dari pada khawatir lebih baik berlega, dari pada gelisah lebih baik
tenang.
11. Sebuah
gembok yang sangat kokoh tergantung di atas pintu, sebatang tongkat besi
walaupun telah menghabiskan tenaga besar, masih juga tidak bisa membukanya.
Kuncinya datang, badan kunci yang kurus itu memasuki lubang kunci, hanya
diputar dengan ringan, ‘plak’ gembok besar itu sudah terbuka.
Hati dari setiap insan, persis seperti pintu besar yang telah
terkunci, walaupun Anda menggunakan batang besi yang besar pun tak akan bisa
membukanya. Hanya dengan mencurahkan perhatian, Anda baru bisa merubah diri
menjadi sebuah anak kunci yang halus, masuk ke dalam sanubari orang lain.
sumber:
http://bukucatatan-part1.blogspot.com